Gejala sosial yang melanda umat manusia
sebenarnya adalah hasil tangan manusia sejak permulaan hingga yang terkini. Ia
adalah musibah yang telah terjadi dan tiada berkesudahan. Gejala social
merupakan asas dari segala macam kerusakan dan kebejatan. Benarlah setengah
ungkapan: “Sesungguhnya umat itu akan
terus kekal kerana keutuhan akhlaknya. Jika lenyap akhlaknya maka
hancurlah umat tersebut”.
Di antara bentuk kecelaruan
terhadap pemikiran manusia ialah apabila mereka berada di bawah telunjuk hawa
nafsunya tanpa ada kendali dari nilai-nilai Islam yang termaktub di dalam
Al-Qur’an dan Hadis malahan tanpa ada pimpinan dari pemikiran yang matang .. Allah SWT
telah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, dan dari keduanya berkembang
biak laki-laki mahupun wanita, bahkan Allah menciptakan daripada keduanya
saling berpasangan sehingga dapat melakukan reproduksi dan kelangsungan hidup.
Justeru bagaimanakah manusia telah mencampur-adukkan gaya hidupnya dengan
kebodohan dan hanya menuruti hawa nafsu yang menyelewengkan dari jalan yang
benar. Lalu manusia telah menghancurkan fitrahnya yang asal seperti yang pernah
dilakukan oleh kaum nabi Luth.
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ
شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
“Sesungguhnya kamu mendatangi
lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah
kamu ini adalah kaum yang melampaui batas”.(Al-A’raf:81)
Biarpun telah membawa kehancuran
fitrah manusia dan penyebaran penyakit seperti yang dialami oleh umat
terdahulu dengan sebab kedurjanaan dan pelanggaran yang mereka lakukan mampu
menghentikan proses kelangsungan manusia sebagaimana yang telah Allah ciptakan,
namun mereka masih tetap tidak memiliki perasaan malu, malah kita dapati ada di
antara mereka yang menuntut hak mereka. Jadi pemikiran apakah ini? Kebebasan
apakah ini?!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan